Sabtu, 29 November 2008

Buku Induk Ekonomi Islam Iqtishaduna karya Muhammad Baqir ash Shadr

Free Download Ebook

"Buku Induk Ekonomi Islam Iqtishaduna" karya "Muhammad Baqir ash Shadr" Sistem Ekonomi Islam bukan sekadar "sistem ekonomi tanpa bunga". Sistem Ekonomi Islam jauh lebih luas daripada itu. Berlandaskan pada keadilan Islam yg universal, sistem ini mencakup dan menaungi seluruh aspek ekonomi dlm kehidupan manusia. Dgn runtuhkomunisme dan kegagalan kronis kapitalisme dlm menyejahterakan sebagian besar umat manusia, Sistem Ekonomi Islam bisa menjadi alternatif solusi guna mengatasi berbagai permasalahan serta kebuntuan ekonomi yg ada dewasa ini.

Melalui buku ini, penulis menghadirkan tinjauan lengkap ihwal Sistem Ekonomi Islam. Berbeda dgn "ekonomi syariah" yg selama dikenal--namun belum mampu menyelesaikan sebagian besar permasalahan yg dihadapi umat--Sistem Ekonomi Islam dlm perspektif Ash Shadr ini jauh lebih komprehensif dan mendalam, serta mengakar pada nilai-nilai keadilan Islam yg universal.

<>Buku ini mengulas ekonomi Islam dari berbagai sisi.
<>- Prof. Dr. Emil Salim, Ekonom senior

Karya Baqir ash Shadr ini merpkan salah satu rujukan favorit saya. Inspiring and eye-opener.
<>- Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE, MBA, MAEP, Presiden Direktur Karim Business Consulting

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Iqtishaduna merpkan satu karya pionir yg cukup komprehensif dlm literatur ekonomi Islam modern.
<>- Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M. Ec, Ketua STEI Tazkia

Gagasan ideal yg dituangkan oleh cendekiawan genius. Karya ini sepatutmemicu pendalaman lebih lanjut bagi kemungkinan penerapan ekonomi Islam orisinal yg sejatiberlandaskan pada prinsip keadilan universal, sehingga pilihanbukan sekadar kapitalisme / sosialisme.
<>- Faisal Basri, Ekonom senior & Komisioner KPPU 2000-2005

Buku ini menambah khazanah literatur ekonomi yg sangat kita butuhkan. Paling tdk menambah wawasan elementer tentang ekonomi Islam yg sering kali menimbulkan pro dan kontra.
<>- Prof. Dr. Amien Rais, Mantan Ketua MPR-RI

Memberi petunjuk ke arah jalan keluar bagi ekonomi kita.
<>- Prof. K. H. Ali Yafie, Mantan Ketua Umum MUI Pusat

Iqtishaduna memberi ruang eksplorasi bagi yg ingin mendalami ekonomi Islam. Sangat baik bagi akademisi maupun praktisi. Upaya penerjemahan dan penerbitandalam EDISI Indonesia layak dipuji.
<>- U. Saefudin Noer, Direktur Bank Muamalat Indonesia

Penerbitantepat pada waktu di mana kita dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yg belum terjawab tentang bagaimana cara kita memahami dasar-dasar ekonomi, terutama hubungandgn kapitalisme global dan globalisme.
<>- Ir. Sayuti Asyathri, Wakil Ketua Komisi II DPR-RI 2004-2009

Buku ini sangat kontekstual dgn kondisi dan permasalahan yg berkembang di Indonesia…
<>- Aries Mufti, SH, SE, MH, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah

Penting dibaca guna mengetahui bagaimana sebenarmazhab ekonomi Islam.
<>- K. H. Umar Shihab, Ketua MUI Pusat

Sangat berguna bagi para pemikir dan praktisi ekonomi Islam.
<>- Bahtiar Effendy, Ketua Lembaga Hikmah PP Muhammadiyah

Buku ini patut dibaca utk lebih memahami ekonomi Islam sebagai suatu doktrin dan ideologi…
<>- Edianto Prasetyo, Direktur Eksekutif Hijrah Institute

Harus diakui, Iqtishaduna memperkaya khazanah pemikiran kontemporer ekonomi Islam. Perlu dibaca, bagi para praktisi dan pemikir ekonomi Islam.
<>- Wan Zamri Wan Ismail, Direktur Utama PT Syarikat Takaful Indonesia

Iqtishaduna merpkan salah satu karya referensi yg paling terkemuka dlm bidang khusus ekonomi Islam.
<>- The Daily Star

(Ash Shadr adalah) seorang cendekiawan yg inovatif
<>- Chibli Mallat, EU Jean Monnet Law Professor at Beirut's St. Joseph University

Sebuah masterpiece dari "hyper kiai" yg mengajak kita mengobrak-abrik dua polar ekstrem antara hegemoni komunal dan hegemoni individual.
<>- Dr. Muhsin Labib, Cendekiawan Muslim


Resensi Buku Buku Induk Ekonomi Islam Iqtishaduna dicopy dari KutuKutuBuku. Com Jika Anda tertarik dengan buku "BUKU INDUK EKONOMI ISLAM IQTISHADUNA" silakan membeli di toko buku resmi terdekat

HARGA Rp. 149. 000,-
Pengarang "Muhammad Baqir ash Shadr"